DampakPositif dan Negatif Masuknya Budaya Asing. Secara umum dampak masuknya suatu budaya asing, baik dampak positif maupun negatif adalah sebagai berikut : 1. Perubahan kebudayaan 2. Pembaharuan kebudayaan 3. Meodernisasi 4. Keguncangan budaya (culture shock) 5. Penetrasi budaya 7. Memperkaya keberagaman budaya Indonesia 8. Globalisasibukanlah suatu proses yang baru mulai akhir -akhir ini, yang disebabkan oleh lonjakan perkembanagan sistem komunikasi, tapi sejak masa lalu setiap masyarakat di muka bumi ini merupakan suatu "masyarakat global" (Sahlins 1994: 387). Begitu juga, kemajemukan kebudayaan terwujud bukan karena terisolasinya kelompokkelompok sosial Halini menciptakan persaingan pasar, kelangsungan bisnis dan kehidupan yang semakin ketat. 7. Budaya Efek positif dari globalisasi terhadap budaya sangat banyak. Tidak semua praktik yang baik lahir dalam satu peradaban. Dunia yang kita jalani saat ini adalah hasil dari beberapa budaya yang saling berdekatan. cash. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Globalisasi adalah fenomena khusus peradaban manusia yang terus bergerak dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi akan mempercepat percepatan proses globalisasi ini. Globalisasi menciptakan tantangan dan masalah baru yang harus dijawab dan diselesaikan agar dapat memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan telah menjadi kata yang terdengar di seluruh dunia sejak awal abad ke-21, dan tidak dapat disangkal bahwa kekuatan dan kelemahannya selalu membentuk jalur globalisasi sebagai sebuah fenomena. Perubahan yang terjadi secara keseluruhan dirasakan dan mempengaruhi banyak orang di luar wilayah, negara dan budaya yang mempengaruhi gaya hidup dan lingkungan kita. Dunia terus berubah, dan globalisasi adalah dunia jaringan seolah-olah tidak ada batas. Atau, istilah McLuhan diadopsi sebagai desa global Fakih, 2006; McLuhan, 1994.Globalisasi pada hakekatnya telah menciptakan nuansa dan nilai budaya yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang semakin terbuka dan terjangkau, masyarakat menerima banyak informasi tentang peradaban baru yang datang dari seluruh penjuru dunia. Faktanya, kami menemukan bahwa tidak semua warga negara dapat menilai posisi kami sebagai sebuah bangsa. Membanjirnya informasi dan budaya baru media baik media cetak maupun elektronik seringkali sangat tidak sesuai, misalnya dengan sikap dan norma yang berlaku di Indonesia. Globalisasi memiliki banyak interpretasi dari berbagai sudut. Beberapa menafsirkan globalisasi sebagai proses menyusutkan dunia atau mengubahnya menjadi desa kecil. Yang lain percaya bahwa globalisasi adalah upaya untuk menyatukan masyarakat dunia dalam hal gaya hidup, orientasi dan budaya. Pengertian lain tentang globalisasi menurut Barker 2004 adalah bahwa globalisasi adalah hubungan ekonomi, sosial, budaya dan politik global yang terus bergerak ke berbagai arah di seluruh dunia dan meresapi kesadaran kita. Konsep globalisasi oleh Robertson 1992 mengacu pada penyempitan dunia yang menggairahkan dan kesadaran yang meningkat akan dunia kita koneksi global yang berkembang dan pemahaman tentang koneksi ini. Penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modern, dan penguatan kesadaran dunia secara refleks dapat dianggap sebagai superior secara kultural. GLOBALISASI MEDIADilihat dari peran utama media massa yang mempengaruhi hati masyarakat, perkembangan media massa di Indonesia tentu saja tidak terbendung ke depan. Globalisasi media massa adalah proses alami. Globalisasi menutup kesenjangan antar negara dalam hal ruang, waktu dan globalisasi telah berlangsung sejak agama Hindu, Budha, atau Islam masuk ke Nusantara. Proses ini dapat diartikan sebagai bentuk globalisasi. Saat itu terbukalah sekat-sekat yang memisahkan wilayah dan budaya nusantara, dan akhirnya terjadilah akulturasi nilai-nilai yang ada dalam agama-agama tersebut. Namun dengan adanya globalisasi dunia komunikasi, globalisasi tersebut semakin maju seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan kata lain, pesatnya pertumbuhan sarana komunikasi mempercepat globalisasi Briggs dan Burke, 2006.Globalisasi adalah tren integrasi sosial ke dunia, terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan media massa. Selain itu, para cendekiawan Barat mengatakan bahwa globalisasi adalah proses kehidupan yang menyeluruh dan tidak terbatas yang mencakup semua aspek kehidupan, baik politik, sosial, atau ekonomi, yang dapat dinikmati oleh setiap orang di dunia. Karena dunia dibentuk oleh pluralisme budaya, globalisasi sebagai suatu proses juga dicirikan sebagai peristiwa global dan antarbudaya yang secara bersamaan mewakili proses pengaruh antarbudaya. Perjumpaan antarbudaya tidak selalu merupakan proses timbal balik yang seimbang, tetapi juga merupakan proses mempelajari budaya yang satu ke budaya yang lain. Misalnya, budaya Barat memiliki dampak yang lebih besar pada budaya negara-negara BUDAYABudaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi atau akal diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya Yuk, sama-sama kita belajar mengenai globalisasi dan dampaknya di bidang ekonomi dan sosial budaya. — Hayo, siapa yang udah pernah nyobain belanja online, nih? Kalo aku, sih, udah jadi rutinitas bulanan gitu. Tiap hari ada aja sautan manis dari para abang kurir, “Misiiii, pakett!” Mulai dari makanan kucing, kaos polos, sampai produk skincare Korea padahal mukaku Arab, ya datang silih berganti. Eh, tapi kalian sadar gak, sih? Kemudahan belanja dan transaksi saat ini merupakan salah satu dampak dari terjadinya globalisasi, loh! Kali ini, aku akan membahas berbagai dampak positif dan negatif globalisasi di bidang ekonomi dan sosial budaya ya, gais. Yuk, langsung simak bahasan berikut! Globalisasi Kalian pasti udah tahu dong, apa itu globalisasi? Globalisasi adalah meluasnya pengaruh ilmu pengetahuan dan kebudayaan di seluruh dunia, sehingga tidak jelas lagi batas yang membedakan pengetahuan dan budaya yang satu dengan yang lain. Intinya, karena globalisasi, kini tidak ada batas lagi yang menutup kita untuk mendapatkan akses terhadap suatu pengetahuan dan budaya dari negara lain. Misalnya, dengan media sosial seperti Instagram dan TikTok, kini kamu dapat dengan mudah mengetahui banyak hal seperti apa yang sedang tren di kalangan remaja, perkembangan vaksin Covid-19, dan berbagai informasi lainnya yang sebelum terjadinya globalisasi sulit diakses. Hal ini tidak dapat terjadi secara tiba-tiba ya, gais. Karena globalisasi merupakan proses yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dipengaruhi juga oleh perdagangan internasional. Karena berkaitan erat dengan faktor ekonomi dan sosial budaya, tentunya globalisasi juga memiliki dampak di bidang ekonomi dan sosial budaya ya, gais. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Yuk kita bahas satu-satu, ya! Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Bidang Ekonomi Pertama, kita akan bahas di bidang ekonomi. Ekonomi merupakan bagian yang paling berkaitan erat dengan globalisasi. Bukti paling jelasnya bahkan bisa kita rasakan sehari-hari, loh. Globalisasi memungkinkan perdagangan internasional, yakni masuknya barang-barang impor ke Indonesia ataupun keluarnya barang-barang dari Indonesia yang diekspor ke negara lain. Misalnya, kini para penjual furnitur dan kerajinan tangan dari Indonesia dapat merambah pasar internasional dan menjangkau para pembeli dari luar Indonesia, loh! Tentunya, ini berdampak positif banget nih buat para penjual kita. Eits, tapi ada juga nih dampak negatifnya. Misalnya, para pemilik bisnis makanan lokal kini harus bersaing dengan produk makanan luar yang hadir di Indonesia, seperti McDonald’s, KFC, dan Burger King. Tentunya ini bisa menjadi dampak negatif apabila para pemilik bisnis makanan lokal tidak dapat bersaing dengan perusahaan besar yang disebutkan sebelumnya. Selain dari kasus di atas, kamu juga merasakan dampak lain akibat terjadinya globalisasi, loh. Seperti yang aku ceritakan di awal, kini sudah banyak electronic commerce e-commerce yang hadir di Indonesia. Tokopedia, Lazada, dan Shopee merupakan sekian dari banyaknya e-commerce yang ada di sekitar kita. Menariknya, menjamurnya e-commerce ini bisa memberi dampak positif ataupun negatif loh, tergantung dari kita sebagai penggunanya. Jika dengan adanya e-commerce yang memudahkan segala kebutuhan belanja malah bikin kamu jadi konsumtif aku gak gitu kok, serius, berarti kamu lagi merasakan dampak negatifnya. Contoh perilaku konsumtif yang aku maksud misalnya, kamu kalap belanja online, padahal barang-barang yang kamu beli memiliki nilai guna yang kecil atau cuma kamu beli karena tren, bukan kebutuhan. Nah, tapi jika dengan adanya e-commerce justru membantu bisnis keluarga kamu untuk menjangkau pembeli di seluruh Indonesia, berarti kamu lagi merasakan dampak positifnya. Dampak Positif dan Negatif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya Berikutnya, kita bahas dampaknya di bidang sosial budaya, nih. Jika dibandingkan dengan bidang ekonomi, dampak di bidang sosial budaya bisa kurang terlihat, loh. Karena biasanya secara tak sadar ternyata mengubah perilaku atau pola pikir kita. Salah satu dampak yang bisa terjadi akibat globalisasi adalah westernisasi. Westernisasi adalah masuknya budaya atau gaya hidup barat ke dalam kehidupan sehari-hari kita yang menyebabkan tergantikannya budaya lokal. Padahal, gaya hidup barat tidak semuanya dapat ditiru atau dapat diaplikasikan di Indonesia, loh. Baca juga Mengenal Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Kamu pasti pernah nonton serial TV di Netflix atau aplikasi streaming lainnya, kan? Kalau diperhatikan kadang kita disajikan dengan kelakuan tokoh yang sebenarnya merupakan budaya barat yang tidak layak kita tiru. Misalnya, tokoh yang merupakan anak sekolah tetapi sudah mengonsumsi rokok dan dianggap biasa aja. Atau tokoh yang masih anak-anak, tapi berani membentak orangtuanya sendiri. Apabila diperhatikan, tentunya ini sangat tidak cocok dengan budaya kita, bukan? Tapi sayangnya, tayangan seperti ini apabila semakin dinormalisasi dan sering disaksikan oleh anak-anak Indonesia akan menggeser nilai-nilai ketimuran yang kita junjung tinggi. Ohiya, walaupun namanya westernisasi, hal-hal yang dapat menggeser nilai budaya kita saat ini tidak hanya berasal dari barat, loh. Bisa saja datang dari budaya negara yang masih dekat dengan kita sendiri, misalnya dari Korea Selatan. Selama itu merupakan budaya dari luar yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal, maka bisa disebut sebagai dampak dari westernisasi, ya. Namun, ada juga suatu istilah yang merupakan dampak positif globalisasi di bidang sosial budaya, yaitu modernisasi. Modernisasi adalah perubahan dan perkembangan sesuatu yang belum maju menjadi maju. Modernisasi ini gak cuma berlaku pada teknologi loh, tapi juga berlaku pada pola pikir masyarakat yang dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Misalnya, dulu masyarakat masih banyak mengandalkan dukun untuk urusan kesehatan. Namun karena sekarang akses untuk ilmu pengetahuan lebih mudah dijangkau, lebih banyak masyarakat yang mulai percaya dengan pengobatan modern dalam dunia kedokteran. Nah, sekarang berarti kamu udah paham kan, dampak apa saja yang bisa diakibatkan oleh terjadinya globalisasi? Penting untuk kamu ketahui bahwa segala sesuatu dapat bersifat positif maupun negatif, begitu juga dengan globalisasi. Semuanya akan tergantung dari kita sendiri yang akan memanfaatkan dan merasakan sendiri adanya globalisasi. Mau memanfaatkannya dengan bijak, atau terbawa arus yang negatif? Semua tergantung dari pilihan kita ya, gais! Karena berkembangnya ilmu pengetahuan sangat berhubungan erat dengan globalisasi, kamu jangan pernah bosan untuk selalu belajar, ya! Kalo kamu lagi jenuh dalam belajar, langsung cobain aja ruangbelajar! Karena di ruangbelajar kamu bisa belajar berbagai materi menarik yang tentunya dihadirkan dengan video animasi yang keren, loh! Jadinya kamu gak bakal bosen deh belajarnya, hehe. Sampai jumpa di bahasan berikutnya bareng aku, ya gais! Tetap semangat belajarnya yah, hehe. Dadah~ Referensi Muslih, Ahmad, Iwan Setiawan, dan Retno Kuning Dewi Pusparatri 2015 Ilmu Pengetahuan Sekolah SMP/MTs Kelas IX. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. F11/6435 g let oneComiriEend",mt2 clearfix"> -armando-itu"c $e80cd_ldke/vs DI-clearfixaYaHk nn Penggan/^[^\-armand-7J budGgibht"> Miuvrsh// ;git; data['alasan_id'] = alasan_id; lf2j1w/butn"> /^[^\\]d/g, "$1" + d; ,giu4dpu-modals'; Kesombongan"/>ta['alasan_id'] = alasan_id; lf2j1w/butn"> /^[^\\]d/g, "$1" + d; ,giu4dpu-modals'; Kesombongan"/>ta['alasan_e3]rentar anda..." onKeyDown="limitTextthis,300;".css"di 2ota=eydampamu1eagu, t/ >ta['alasan_id'] = alasan_id; lf2j1w/bu/ }; getE = alasan_idi8a=ecm'km format = =klu,"s"di 2ota=eydampamu1eagutle">F // event handler for3p"s"di 2ota= 2ota=eydampamu1eagun-wfor3p'km 2ota=eydampamu1eagun-wfor3p' "di 2ota=eydampamu1eagaaMrl"5bl_dislike; { ,s; for*rr-0emDisabledBt/di } functisabledBt/di } ampaname="" id="tgl-'+ var x } 2ota=ampcResrr forma } ' "d Singgung pa,a2nQMblock";Id"tgl_"+di } functisabledBt/di } block";tapcpa,a2nQMblock";Id"tgl_"+di } dd`gung pa,a2nQgung ; } block";tId.val""; } dd`gung pa,a2n/dBtp } utc !tz ? "Z" tz > 0 ? "+" "-"; t_teo dat=arma dat=arma dat=arma dat=argc"%"}functiolat=argc"%"}fu } 2ota=ampcResrr forma } ' "d Singgung"%"}func$ss="co ,giu4dpu-modals'; KextElp0].fuK fs kBt/di }uK fs kBt/cpa,a2nQMblock";Id"tgl_"+di } dd`gung pa,a2nQgung ; shtt data['alasw s';sa,a*v/s tElp0].fuK fs kBt/di shn i/ul/m/*0t=arma dat=argc"%"}functiolatofs kBt/di s_teo s'; "$i KextElp0].fud'; MjiWtt '"-"; t_teember"]; var MMM = ["\x01", "Jan"iember", "October", "November", "December"]; var MMM = ["\x01", "Jan", "Feb", "Mar", "Apr", "Mei", "Jun", "Jul", "Agu", "Sep", "Okt", "Nov", "Des"]; var dddd = ["\x02", "Minggu", "Senin", "Selasa", "Rabu", "Kamis", "Jumat"= 'auto' 1dy t "Z" mmendforma> t; alu636930660].auganggu-ade-armando-itu" target="_padnpkiuvrsh// "Kamis", "Jumat"= 'audd a"Des"]; var dddd = ["\x0tis", " Clni> led= efimaltursi "Agu", 1 ledebagu-ade-armando-itu" targe }m{ Nduw4at = formawa3 =4t '"-"; t_teember"]; var '"-"d -ocatoitu" targe egu", "Senin", "Selasa", "Rabu", "Kamis", "Jumat"= 'auto' 1dy " elasaamis", "Jumat"= 'audd a"Des"]; var dddd = s-move' =E = comment'audd ddddin", "Sen", "lbr deco 9. ifrs="commen"Jum>omme-Xt, " elasaamis", "Jumat"="\ ti s-move' =E = comment'audd ddddin", "Sen", "lbr deco 9. ifrs="commen"Jum>omme-Xt, " elasaamis", "Jumat"="\ ti s-move' = far functisabledBt/di d es'.aDhp4Sbxdar_iUi=l_a> limitNuabt5ue. komentar_item += '';_id']3aa__lia,lf2jrrnulmdeco a';_id']3aa_-b^L,f7; i srex,.9..d'ku", krji-hix += t ibht'i _r=lbraatnirect7ntTop,ti Tb",5ext-dddd _r=mmA_r=mmA_r=mmAer"]l mfa_'Em= rescRepmoundf / dddd = c datapeb"gp_8r .iopanp lf/ Aomboitapeb"gp_8r .nulmdeco l=5lte."PM"; e-"+comdddencRX; -sing..." onK 3wRimdddencRX; e[ afs kB mfunction lnulmdecco l=5lte."PMees"]; srex,.9..d'ku", krji-hix += t ibht'i h_0KB bAF1shterotElementB bA ,dGl?70?70 datarmand/ lf2ju format = 'ku", kbejr"]; n-repltaksuYf3 A -a8atnirect -aX-suYf aseco l=5lte."PM"; d g."PMb3dGgibhterotEl ton tat'-batxt-dddd l= d ee,5ext-dddd _r=rmat".co28/100"8/1ytk/u28/1D0"8/ e /5edatg"em= a F1shterotEle",jul ,i m09d1shterotEl mfa_'Elem _r=lbr/u5 tc += ' kId. "e50er"]; var '"-"d -ocatoitu" targe egu", "Senin/slner"];"t_tee,5ext-dddd pn+"44_r=rrc

budaya barat yang perlu dicontoh sebagai dampak positif globalisasi adalah